Kebutuhan internet saat ini sudah termasuk dalam klasifikasi kebutuhan primer. Sehingga pemenuhan akan layanan internet membawa manfaat yang sangat besar dan memberi kemudahan untuk terhubung dengan dunia luar. Dengan luasnya wilayah dan topografi yang berpulau-pulau menjadikan penetrasi internet di Indonesia belum merata secara keseluruhan. Khususnya di daerah-daerah luar pulau Jawa masih sedikit yang bisa menikmati jaringan 4G. Dan juga masih banyak daerah yang masuk dalam kawasan blank spot. Padahal Jokowi sendiri sudah merencanakan program trasformasi digital. Sehingga seluruh daerah idealnya sudah bisa menikmati jaringan internet dengan lancar tanpa kendala.

Seperti hasil survei dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tentang pengguna internet di Indonesia pada tahun 2019-2020. Menjelaskan penetrasi pengguna internet di Indonesia berjumlah 73,7 persen, naik dari 64,8 persen pada tahun 2018. Menurut sekjen APJII, jika gabungan dengan angka dari proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS). Maka populasi Indonesia pada tahun 2019 berjumlah sekitar 266.911.900 juta, sehingga pengguna internet pada Indonesia memperkirakan ada sebanyak 196,7 juta.

Oleh karena itu, berdasarkan data atas kita bisa menyimpulkan bersama bahwa konsumsi layanan internet masyarakat sangatlah banyak. Tak terkecuali segmentasi wilayah desa atau kelurahan. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan realita lapangan. Dimana masih banyak desa atau kelurahan yang belum bisa menikmati jaringan internet yang layak dan berkualitas. Jika menelaah secara mendalam kita ketahui bersama jumlah desa atau kelurahan pada Indonesia ada 83.218. Berdasarkan Coverage Operator Seluler Q3 pada tahun 2019 memaparkan, sejumlah 12.548 desa atau kelurahan belum terjangkau sinyal 4G, kemudian desa atau kelurahan 3T yang belum terjangkau 4G ada sekitar 9.113, dan desa atau kelurahan non-3T yang belum terjangkau 4G ada 3.435. Dari data tersebut kita bisa menyimpulkan bersama bahwa, desa atau kelurahan belum semua tersentuh infrastruktur digitalisasi desa yang mapan dan layak.

Baca juga : Media Interaksi Desa Di Era Digital

Di sisi lain kita ketahui bersama di tengah situasi yang masih pandemi ini, seluruh kegiatan masyarakat hampir semua beralih dari tatap muka ke daring. Mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, bisnis, keagamaan hingga sosial melakukan secara daring. Oleh karena itu tersedianya infrastruktur digital yang mapan, besar kemungkinan akan memulihkan kondisi masyarakat dalam memperbaiki bahkan mempercepat kondisi perekonomian menengah tata kehidupan baru seperti sekarang ini. Maka dengan semangat memulihkan kondisi kehidupan di era new normal ini, sangat mengharapkan kehadiran para penyedia jasa internet desa bisa menjadi sebuah vase untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan infrastruktur digitalisasi yang terpercaya, terjangkau dan berkualitas. Nantikan kehadirannya, siapkan desa Anda untuk mendapatkan layanan Internet yang berkualitas dan layak, optimalkan infrastruktur digitaliasasi desa bersama Puskomedia Net. Mendunia makin mudah.

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements